Jika kalian perlu contoh sempurna fakta bahwa korporasi dan negara bersekongkol dan tidak akan membiarkan pembangkangan sosial terjadi, ini waktu yang cocok menengok ke luar jendela dari ruangan kalian yang nyaman.
Hari ini, kembali aparat menembaki rakyat saat terjadi aksi demo di sumur minyak Tiaka di Blok Senoro-Toili, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Menewaskan beberapa orang dan melukai beberapa lainnya. Seperti halnya kasus-kasus represif aparat lainnya alasan aparat selalu sama: telah sesuai prosedur karena massa mengamuk, tanpa melihat apa sebab yang mengakibatkan massa mengamuk.
Kejadian ini tak jauh jaraknya setelah beberapa hari kemarin Pak Tukijo akhirnya divonis 3 tahun penjara, jauh lebih berat dari tuntutan jaksa. OC Kaligis pengacara kondang yang membela PT. Jogja Magasa Iron (JMI) dengan gemilang berhasil melancarkan persekongkolan ini. Seperti yang kita ketahui sebelumnya pembangunan tambang besi di Kulon Progo yang merugikan petani lahan pantai ini sangat kental dengan konspirasi kepentingan penguasa dan pemodal. Ini bisa dilihat dari pernyataan Gubernur DIY dan Menteri Perindustrian, sama-sama menegaskan keinginan kuatnya untuk menjalankan mega proyek Pasir Besi. Tukijo dan para petani lainnya bagaimanapun, tidak boleh tidak, harus menerima pelaksanaan mega proyek itu. Apalagi, sebagaimana pernyataan dari Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP), anak Sultan Hamengku Buwono sendiri : Pembayun dan kerabat lainnya dari pihak kesultanan telah duduk sebagai Komisaris PT Jogja Magasa Iron (JMI). Ini sekaligus membuktikan feodalisme sama monsternya dengan agresi korporasi dan militerisme. Bagi yang masih menganggap Sultan adalah hamba rakyat dan egaliter silahkan pikirkan ulang.
Bahkan di Bandung sendiri, keramaian dan hiruk pikuknya sebagai kota wisata belanja dan hiburan (my ass!) seolah menutup kenyataan agresi persengkokolan pemodal dan aparat negara begitu buas dan mulai menuai korban tumbal, menindas warganya sendiri. Perluasan pembangunan hotel Resort Dago Pakar di lahan sekitar 8 ha oleh PT Bandung Pakar telah menjadikan Pak Aceng S (Pejuang Lingkungan) warga kampung Ciosa Mekarsaluyu RW 7 Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung menjadi korban kriminalisasi dari persengkongkolan PT Bandung Pakar (pengembang kelas kakap) dengan mafia hukum/peradilan. Pa Aceng harus menjalani sekitar 24 kali persidangan dan terancam dipenjara selama 9 bulan oleh pengadilan negeri Bale Bandung.
Warga Bandung seolah terbius perkembangan kotanya yang semakin mirip Jakarta (dalam hal hiruk pikuk, kemacetan, polusi dan komersialiasinya) dan tak menyadari bahwa hari ini sedang dirancang undang-undang yang akan berdampak langsung pada ekosistem kota serta perubahan pola ruang baik fisik, sosial dan ekonomi maupun ekologi Kota Bandung. Wajah Kota Bandung 20 tahun ke depan akan ditentukan oleh Perda RTRW Kota Bandung 2010-2030 (yang sedang disusun dan akan ditetapkan) yang sangat-sangat berorientasi pada komersialisasi ruang kota (bahasa lainnya ‘ jasa dan perdagangan’), sangat pro modal dan investor yang sudah dijamin oleh sejarah akan menambah parah situasi ekologi Kota Bandung yang semakin rusak.
Jika selama ini kalian tak percaya bahwa siapapun yang menguasai sektor ekonomi, akan mendorong pada penguasaan manusia pula, ini waktu yang cocok untuk kalian turun ke lapangan. Saya yakin kalian akan mengikuti nurani kalian melakukan aksi-aksi perubahan dengan cara damai, seperti halnya sebagian besar dari kami dahulu sekali. Namun bertahan lah agak lama, niscaya tembok persekongkolan aparat, korporasi dan negara akan menunjukkan kalian jalan juga untuk percaya pada pepatah lama; “barang siapa yang tak mengizinkan perubahan secara damai, akan mengizinkan perubahan dengan jalan kekerasan”.
In the immortal words of Bob Marley; “No Justice, No Peace”. Its about time.
ampepara
August 25, 2011
Salam juang bung Ucok..kami dari Ampepara padang mungkin butuh bayak berdiskusi dengan bung Ucok mengenai teori2 pergerakan..karena kami juga mengalami permasalahan yang sama dikota padang..Pasar Tradisional akan diruntuhkan dan diganti dengan pasar moderen…pembangunan diambil dari dana APBN dengan dalih bantuan bencana,namun pedagang yang ada disana tidak diperlakukan sebagai korban bencana,karena ketika pasar baru terbangun..maka hak pakai mereka akan hilang..dan sewa kios yang baru sangat tidak terjangkau oleh mereka
gutterspit
September 13, 2011
itu modus lama bung Ampe, memang selalu begitu proses transformasi pasar tradisional menjadi pasar “modern”, kalau ada press release kawan-kawan untuk kasus disana, boleh kirim-kirim ke email yah.
thanks sebelumnya.
salam juga buat kawan2 disana
khifnie homicide
August 27, 2011
AING TEH,SALUT AMA AKANG SEP DEH………….
ganezha
August 27, 2011
seperti yang bang ucok sering katakan pemerintah hari ini tak lebih dari perpanjangan tangan para korporat.
mengutip perkataan bang ucok di tulisan sebelum nya semakin menjauh dari perkotaan hegemoni menyebalkan negara akan cepat digantikan oleh para pemodal/korporat dengan aparat sebagai hansip ataupun satpam mereka dalam hal tindakan represif ke masyarakat untuk memaksakan ”perubahan-perubahan” yang jelas semakin membuat ketimpangan sosial makin menjadi-jadi
dan lucu nya lagi mahasiswa (saya sendiri) masih disibukkan dalam pembentukan basis yang terlalu sering berkonflik ria yang akhir nya tugas kami sebagai motor penggerak massa harus terbengkalai dengan ketololan yg kami buat sendiri dan keriangan hati kami menelan mentah semua sistem BHMN yg membuat kami seperti sapi perah ini.
semangat terus bang tulisan-tulisan anda setidak nya sudah banyak merubah pola pikir saya.
saya tunggu terus rilisan-rilisan bang ucok baik proyek anda sendiri maupun kolaborasi
respect dan zuper zegan
gutterspit
September 7, 2011
semua ada prosesnya gan. santay aja. yang penting tetep jalan.
salam buat kawan-kawan. makasih dah berkunjung
Fadlan De Rayma
August 27, 2011
OC Kaligis pengacara brengsek kondang yang membela PT. Jogja Magasa Iron (JMI) dengan gemilang berhasil melancarkan persekongkolan ini. Seperti yang kita ketahui sebelumnya pembangunan tambang besi di Kulon Progo yang merugikan petani lahan pantai ini sangat kental dengan konspirasi kepentingan penguasa dan pemodal.
hejonakenca
September 7, 2011
damang ang… keur naon euy…
Lahandi Baskoro (@lahandi)
December 30, 2011
Kenapa yang macem begini amat jarang diangkat sama media ya bang? Pemrednya ga ngijinin?
anjing tanah
January 15, 2012
Masihkah indonesia pantas dipuja-puja bangsa? Bangsa mana?? Masihkah pantas disebut tempat berlindung di hari tua sampai akhir menutup mata? Ok bagi para koruptor dan perancang undang2 yang mengatasnamakan rakyat demi nafsu rahwananya,namun bagi nenek tua yang sudah renta hidup di gubuk rumbia bersama cucunya yang cacat,indonesia merupakan neraka yang akan membunuh mereka pelan2 dalam sesaknya kemiskinan yang menyerang tiap inchi tubuh mereka. Propaganda kenikmatan minuman bersoda,keceriaan dan euphoria jejaring sosial serasi berkolaborasi dengan tayangan layar kaca yang menghadirkan kisah cinta yang tanpa logika telah menghasilkan generasi baru yang autis,apatis dan antipati. Inikah indonesia yang dikenal karena kultur dan akhlaknya? Masihkah kita patut berbangga disebut bangsa yang bermoral jika manusia disembelih tanpa harga seperti di mesuji atau para artis dan pejabat yang saling umbar opini dan selangkangan? Masihkah kita berbangga disebut bangsa yang plural jika perbedaan membuat kepala dipenggal? Indonesia hanya tempat yang nyaman sampai akhir menutup mata untuk para bangsat berdasi di gedung parlemen yang pandai berakting sambil menggerogoti kekayaan bangsa ini. Buka mata kalian,tak ada lagi yang perlu dibanggakan dari negeri busuk ini. Yang kaya smakin kaya,yang miskin semakin papa. Pergerakan apapun,kritikan apapun takkan mampu mengubah manula2 yang menguasai tampuk pemerintahan dengan garis komando yang salah kaprah. Jika setiap jalur diplomasi sudah tak mampu lagi,hanya anarchy dan revolusi yang akan memberi sebuah solusi.
mthryz
March 29, 2012
kang ucok apdet blognya ditunggu lho… 🙂 butuh siraman batin dan setrum otak yg seperti ini kayanya org2 d negri ini.
Salam.